Ringkasan Eksekutif

Kemiskinan perkotaan merupakan salah satu tantangan utama dalam pembangunan di banyak negara, termasuk Indonesia. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi individu, tetapi juga mempengaruhi aspek-aspek sosial, kesehatan, dan pendidikan masyarakat perkotaan.

Kajian ini mengangkat salah satu isu kemiskinan perkotaan dengan studi kasus profesi sopir angkutan kota (angkot). Sopir Angkot menjadi relevan karena angkutan umum berperan penting dalam mobilitas penduduk perkotaan, sementara pengemudi angkot sering kali berada dalam rentang ekonomi yang rentan terhadap kemiskinan. Studi kasus tentang profesi sopir angkot tidak hanya akan memberikan wawasan mendalam tentang dinamika kemiskinan perkotaan, tetapi juga dapat memberikan dasar untuk mengembangkan kebijakan dan program intervensi yang lebih tepat sasaran.

Setelah mengkaji dan melakukan telaah lebih dalam, hasil dari kajian ini menunjukan bahwa adanya kemiskinan perkotaan disebabkan oleh beberapa faktor utama, diantaranya adalah pendidikan yang rendah, rendahnya upah bagi para pekerja baik terikat maupun lepas, beban kerja yang tinggi, banyaknya tanggungan, akses keuangan yang minim, dan sulit memenuhi kebutuhan dasar.

 

Kajian Kemiskinan Perkotaan: Profesi Sopir Angkot