Ringkasan Eksekutif

Pangan sebagai pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat memang menjadi suatu hal yang harus dipenuhi. Demikian pula halnya dengan kegiatan ekspor komoditas dan produk pertanian Indonesia ke Arab Saudi, mengingat kondisi alam negara tersebut yang sebagian besar berupa gurun dan padang pasir. Sehingga negara yang memiliki dua kota Tanah Suci, Makkah dan Madinah ini sangat banyak mengimpor produk makanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya maupun untuk jamaah haji dan umrah. Terdapat peluang dan potensi produk hasil pendayagunaan mustahik baik pertanian, perkebunan, perikanan maupun produk olahan untuk bersaing dalam penyediaan konsumsi jamaah Haji di Arab Saudi. Terkait dengan perencanaan ekspor, hal yang perlu menjadi perhatian adalah ketersediaan produk serta kesiapan produk mustahik mencakup kualitas dan kuantitas. Dalam hal ini BAZNAS memiliki program Lumbung pangan yang telah berjalan sejak tahun 2018 hingga saat ini. Lumbung Pangan sendiri merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik pedesaan di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan. 

Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan di antaranya: 

  1. Penguatan kapasitas mustahik petani Lumbung Pangan dan mustahik peternak Balai Ternak melalui pendampingan dalam melakukan prasyarat pendaftaran sertifikasi organik, sertifikasi halal, serta sertifikakasi jaminan mutu lainnya.
  2. Pembentukan Internal Control System (ICS) unit dalam kesatuan program Lumbung Pangan dan Balai Ternak baik untuk proses bisnis maupun komoditas produk yang dihasilkan
  3. Melakukan kerjasama dengan Atase Bidang Perdagangan Arab Saudi untuk penguatan jaringan Pra ekspor
  4. Melakukan kerjasama dengan Dirjen Pelayanan Luar Negeri Kementerian Agama RI untuk rencana ekspor Produk Mustahik
  5. Mempelajari peluang pasar serta melakukan penyesuaian produk mustahik sesuai dengan kebutuhan pasar

 

Potensi Ekspor Bahan Baku Sajian Konsumsi Jamaah Haji Indonesia dari Produk Pendayagunaan BAZNAS